Kamis, 06 Mei 2010

Puisi

Sesak di Samudra

Aku hanyalah manusia biasa
yang tak memiliki kekuatan
untuk menggali tanah – tanah masa depan
yang tertimbun lumpur – lumpur kelemahan

aku hanyalah manusia biasa
karena aku bukanlah malaikat
yang terus menjaga keabadiannya
untuk mencoba bangkit
lepas dari bayang – bayang kegelapan

Siang, apakah ia akan terbit kembali
aku menyadari waktu telah termakan
dan ... begitu pendek waktu meraih asa

Hingga diripun tersadar akan satu hal
begitu panjang waktu meraih kesia – siaan
bajuku telah usang dan terbakar

kini... aku meraih helaian benang – benang
menutup sisa yang terbuka
hingga terus dan terus tertutup rapat

Oleh:
Muchsin
Mahasiswa FEKON

Tidak ada komentar:

Posting Komentar