Kamis, 06 Mei 2010

Puisi

BENCANA

Mata tak biasa kau sembunyikan
Rasa gundah atas pedihnya kehidupan
Masa lalu yang menyiksa kalbu
Terpancar pada matamu yang sayu

Kau adalah sentuhan nafas senja
Yang menggugurkan matahari jingga
Kau adalah awan kemasan

Yang menaburkan kenangan bersama angin sore
Hidup dinegri bencana……..
Menyimpan panas dan membelit kehidupan
Gempa menjadi detak nafas

Kemarau meratakan tanah pajak
Gunung berapi meletus menyebarkan awan panas
Baginya adalah hembusan nafas
Jantung terasa berdetak……

Sulit untuk membedakan
Apakah kita berjalan dipadang sabanb
Atau menebus hutan blantara.

Karya :

Ike Ismawati
(Kru Magang Visi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar